Minggu, 26 Oktober 2014

Mengubah angka desimal ke pecahan



Mengubah desimal ke pecahan


Untuk mengubah desimal ke pecahan, ikuti langkah-langkah ini:

Langkah 1: Susun ke bawah bilangan desimal yang dapat dibagi dengan 1.
Langkah 2: Kalikan penyebut dan pembilang dengan 10 untuk setiap angka di belakang koma desimal. (Misalnya, jika terdapat dua angka di belakang koma desimal maka kalikan 100, jika tiga angka kalikan 1.000, dst.)
Langkah 3: Sederhanakan (atau kecilkan) pecahan

Contoh 1: Nyatakan 0,75 dalam pecahan

Langkah 1: Susun ke bawah:
0,75

1
Langkah 2: Kalikan penyebut dan pembilang dengan 100 (karena terdapat 2 digit di belakang koma desimal):
× 100
0,75 = 75


1 100
× 100
(Do you see how it neatly turns the top number
menjadi bilangan utuh?)
Langkah 3: Sederhanakan pecahan:
÷ 25
75 = 3


100 4
÷ 25

Jawab = 3/4

Catatan: 75/100 disebut pecahan desimal dan 3/4 disebut pecahan biasa !


Contoh 2: Nyatakan 0,625 dalam pecahan

Langkah 1: susun ke bawah:
0,625

1
Langkah 2: Kalikan penyebut dan pembilang dengan 1.000 (terdapat 3 angka di belakang koma desimal, maka 10×10×10=1.000)
625

1.000
Langkah 3: Sederhanakan pecahan (dua langkah berikutnya):
  ÷ 25   ÷ 5  
 
625 = 25 = 5



1,000 40 8
 
  ÷ 25   ÷ 5  

Jawab = 5/8

 

Contoh 3: Nyatakan 0,333 dalam pecahan

Langkah 1: Susun ke bawah:
0,333

1
Langkah 2: Kalikan penyebut dan pembilang dengan 1.000 (terdapat 3 angka di belakang koma desimal, maka 10×10×10=1.000)
333

1.000
Langkah 3: Sederhanakan pecahan:

Tidak dapat disederhanakan lagi!

Jawab = 333/1.000


Catatan khusus:

Jika benar yang dimaksud adalah 0,333... (atau pengulangan angka 3 seterusnya disebut 3 berulang) maka kita perlu memperhatikan argumen khusus berikut. Dalam hal ini kita akan susun ke bawah:

0,333...

1
Kemudian KALIKAN kedua sisi dengan 3:
× 3
0,333... = 0,999...


1 3
× 3

Dan 0,999... = 1 (Bukankah demikian? - untuk mengetahui lebih lanjut, lihat diskusi tentang 9 berulang), maka:

Jawab = 1/3

Angka Romawi



Angka Romawi
Angka Romawi atau Bilangan Romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari Romawi kuno. Sistem penomoran ini memakai huruf Latin untuk melambangkan angka numerik:
Simbol
Hasil
I
1 (satu) (unus)
V
5 (lima) (quinque)
X
10 (sepuluh) (decem)
L
50 (lima puluh) (quinquaginta)
C
100 (seratus) (centum)
D
500 (lima ratus) (quingenti)
M
Untuk angka yang lebih besar (≥5.000), sebuah garis ditempatkan di atas simbol indikator perkalian dengan 1.000.
Simbol
Hasil
V
X
L
C
D
M
Angka Romawi sangat umum digunakan sekarang ini, antara lain digunakan di jam, bab buku, penomoran sekuel film, penomoran seri event olahraga seperti Olimpiade.
Angka Romawi
Berikut ini adalah Angka Romawi:
Romawi
Alternatif
Arab
Catatan
tidak ada
tidak ada
0
                    Tidak diperlukan.
I
1

II
ⅠⅠ (atau )
2

III
ⅠⅠⅠ (atau )
3

IV
ⅠⅤ (atau )
4                                     
                   IIIIMasih Digunakan Untuk Jam
V
5

VI
ⅤⅠ (atau )
6

VII
ⅤⅠⅠ (atau )
7

VIII
ⅤⅠⅠⅠ (atau )
8

IX
ⅠⅩ (atau )
9

X

XI
ⅩⅠ (atau )

XII
ⅩⅠⅠ (atau )

XIII
ⅩⅠⅠⅠ

XIV
ⅩⅠⅤ

XV
ⅩⅤ

XIX
ⅩⅠⅩ

XX
ⅩⅩ

XXX
ⅩⅩⅩ

XL
ⅩⅬ

L

LX
ⅬⅩ

LXX
ⅬⅩⅩ

LXXX
ⅬⅩⅩⅩ

XC
ⅩⅭ

C

CC
ⅭⅭ

CD
ⅭⅮ

D

DCLXVI
ⅮⅭⅬⅩⅤⅠ
              Menggunakan setiap simbol utama.
CM
ⅭⅯ

M

MCMXLV
ⅯⅭⅯⅩⅬⅤ

MCMXCIX
ⅯⅭⅯⅩⅭⅠⅩ

MM
ⅯⅯ

MMM
ⅯⅯⅯ

MMMM
ⅯⅯⅯⅯ

IƆƆ
ƆƆ
            I diikuti dengan dua buah C terbalik.
Cara mudah untuk menuliskan angka yang besar dalam angka Romawi ialah dengan menuliskan ribuan terlebih dahulu, ratusan, puluhan kemudian satuan.
Contoh: angka 1988.
Seribu adalah M, sembilan ratus adalah CM, delapan puluh adalah LXXX, delapan adalah VIII.
Digabung: MCMLXXXVIII (
ⅯⅭⅯⅬⅩⅩⅩⅤⅠⅠⅠ).